Telinga kita terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian dalam, tengah dan luar, yang sangat berpotensi terkena kotoran, virus dan bakteri yang berujung pada permasalahannya sendiri-sendiri. Misalnya, bagian dalam telinga yang terdiri dari kanal berbentuk setengah lingkaran dan berfungsi menjaga keseimbangan tubuh, jika terinfeksi akan menyebabkan labirintitis. Labirintitis inilah yang akan memunculkan rasa mual hingga vertigo. Kemudian, bagian tengah atau gendang telinga yang berbentuk seperti busa dan bersifat lembab, jika mengalami pembengkakan akibat terlalu lembab akan mengakibatkan infeksi dan bahkan pecahnya gendang telinga.
Lalu bagaimana lilin dapat membasmi semua keluhan penyakit itu? Adalah orang Indian yang awalnya melakukan Ear Candle Therapy atau di sebut juga terapi lilin dengan menggunakan kulit jagung yang dicelupkan dalam lilin lebah. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, lilin yang digunakan untuk terapi adalah lilin khusus yang berlubang dengan panjang 20 sentimeter, jelas Susana Budiman, terapis terapi lilin pada bukunya Terapi Lilin Telinga (Ear Candling).
Kalau berbicara mengenai intensitas dan jumlah pemakaian lilin terapi yang dibutuhkan, kita harus menyesuaikannya dengan kondisi penyakit dan banyaknya kotoran yang ada di dalam telinga. Kalau hanya bertujuan untuk pemeliharaan saja, kita cukup melakukannya sebanyak 6 kali dengan 2 lilin terapi saja. Sedangkan untuk yang memiliki gangguan parah pada telinga, dianjurkan untuk melakukan terapi ini sebanyak 3 hari sekali selama 3 minggu, tapi dengan catatan melakukan penyembuhan pada infeksi atau peradangannya terlebih dahulu sebelum melakukan terapi ini.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar