Akibatnya, bukan kulit warna putih yang mereka dapatkan, tetapi kulit yang rusak terbakar. Kulit mereka menjadi lebih hitam dari sebelumnya. Belajar dari pengalaman mereka, sebelum menggunakan krim pemutih kulit, sebaiknya konsumen mengetahui inti perawatan kulit dan meneliti kandungan krim yang akan dipakai. Pada dasarnya tujuan perawatan kulit adalah mendapatkan kulit yang segar, sehat, dan halus. Kulit yang demikian membuat penampilan seseorang tampak bersih, tidak kusam. Perawatan membuat penampilan kulit lebih sehat, bukan menjadikan kulit berwarna putih. Krim pemutih yang dikemas produsen dalam sabun, losion tubuh, pelembab, dan sebagainya hanya berfungsi merawat dan memperindah penampilan. Krim pemutih kulit yang dijual bebas tak bisa berfungsi sebagai terapi seperti obat karena obat hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter. Hidrokuinon dan merkuri Saat ini hidrokuinon masih digunakan sebagian produsen pemutih karena hidrokuinon mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam. Namun, menurut ahli kosmetik di rumah sakit kramat 128, jakarta pusat, dr lili legiawati spkk, penggunaan hidrokuinon dalam kosmetika bebas tak boleh lebih dari 2 persen. "hidrokuinon tidak boleh digunakan dalam waktu yang lama, dan jika pemakaiannya lebih dari 2 persen, harus di bawah kontrol dokter. Penggunaan hidrokuinon yang berlebihan bisa menyebabkan oochronosis terhadap orang berkulit gelap," kata lili. Oochronosis adalah kulit berbintil seperti pasir dan berwarna coklat kebiruan. Penderita oochronosis akan merasa kulit seperti terbakar dan gatal. Sementara merkuri sudah dilarang badan pengawasan obat dan makanan (bpom) untuk digunakan dalam kosmetika meski hanya dioleskan. "walau hanya dioleskan dan tidak diminum, merkuri bisa meresap ke dalam pembuluh darah. Bila terakumulasi dalam ginjal, dapat mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal," tutur lili yang juga pengajar pada fakultas kedokteran universitas indonesia. Namun, yang menjadi masalah, hanya sebagian pemutih kulit yang mencantumkan bahan dasar dan komposisi dalam produknya. Mungkin mereka takut jika mereka mencantumkan bahan baku dan komposisi tersebut, konsumen tidak akan memakai produknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar