Mobil bagi masyarakat Jakarta bisa dikatakan sebagai “rumah” kedua karena panjangnya waktu berkendara akibat kemacetan ibukota. Kenyamanan dan ketenangan berkendara menjadi penting karena masalah itu, sehingga sarana hiburan seperti audio dan video yang dulu hanya melengkapi ruang keluarga “dipindah” ke dalam mobil.
Efektifitas sarana hiburan itu tidak bisa maksimal tanpa dukungan dari mobil itu sendiri. Suasana di dalam mobil harus sekecil mungkin dipengaruhi oleh suasana di luar mobil, sehingga peredam bunyi tambahan kadang dipasang untuk mengurangi kebisingan dari atau dari mesin ke dalam kabin mobil.
Aksesoris mobil berupa Peredam bunyi yang bisa didapat pada bengkel bodi kendaraan biasanya adalah lapisan sintetis tambahan yang direkatkan pada bagian-bagian tertentu. Pada setiap bengkel layanan yang tersedia berbeda-beda. Ada lapisan berbentuk lembaran sintetis direkatkan pada lantai kabin moibil, kap mesin bagian dalam, serta bagian antara kaca depan dengan kap mesin, serta tepian pintu mobil. “Untuk peredam dengan hasil maksimal perlu dua lapisan, dan itu biayanya sekitar Rp 3,7 juta,” jelas Bagus Julihartianto, Staf Pemasaran bengkel Ultragard.
Di bengkel lainnya, Tuff-Kote Dinol bentuk peredam bunyi sedikit berbeda. Material pelapis berbentuk cairan yang disemprotkan ke bagian-bagian kendaraan yang potensial menjadi celah masuk bunyi-bunyian dari luar. Selain disemprot pada pintu bagian dalam dan lantai kabin mobil, cairan pelapis juga bisa menjangkau bagian lain dari mobil seperti ruang roda hingga kolong kendaraan. Tuff-Kote Dinol mengklaim metode itu bisa meredam kebisingan hingga 40 persen.
Sebagian besar kendaran yang memasang lapisan peredam suara menurut bengkel seperti Ultragard dan Tuff-Kote Dinol adalah mobil-mobil bermesin diesel, karena suara mesin yang lebih keras dibanding mesin berbahan bakar bensin.
Info terkait - Aksesoris mobil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar